TPPS terdiri Wakil Bupati Tanggamus A.M. Syafi’i (ketua), Sekda, Kepala Bappeda, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Ekobang, Asisten Administrasi Umum, Ketua TP-PKK (wakil ketua), Kepala Dinas PPPA PPKB (sekretaris), dan kepala Dinas Kesehatan.
Persoalan stunting menjadi agenda pembangunan nasional. Menurut Studi Status Gizi Indonesia, Tanggamus merupakan kabupaten tertinggi lokus stunting tingkat provinsi dengan 17 lokasi tersebar di beberapa kecamatan.
Penanggulangan stunting merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten, pemerintah pekon, individu komunitas, dan CSR. Semua pihak dituntut bersinergi. Stunting bukan sebatas hambatan pertumbuhan anak tetapi menyangkut perkembangan otak kurang maksimal. Kondisi ini mengakibatkan prestasi sekolah buruk karena kemampuan mental dan belajar di bawah rata-rata.
Bupati berharap TPPS bertugas debgan baik sehingga mampu menurunkan angka stunting. TPPS bakal mampu mengantarkan masa depan anak-anak Tanggamus menjadi lebih baik, sehat, cerdas, dan kuat.
Dewi Handajani menyebut kunci pencegahan dan penanganan stunting meliputi 1.000 Hari Pertama Kehidupan berupa perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun, baik melalui Intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif. Tingkat keberhasilan program ini dipengaruhi sektor non kesehatan dengan proporsi dukungan 70 persen.
Penanggulangan stunting perlu dukungan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan bergizi, pemahaman serta kepedulian individu maupun masyarakat. Pemerintah pekon, bidan desa dan petugas gizi puskesmas diminta menelusuri balita berpotensi stunting agar cepat ditangani.
0 comments:
Posting Komentar