Sebut Dikeroyok, Perawat Bandarlampung Dilaporkan ke Polisi

BANDARLAMPUNG (5/7/2021) – Perawat Puskesmas Kedaton Bandarlampung, yang menyebut dirinya dikeroyok tiga orang, gegara tabung oksigen, pukul 03.00, Minggu 4 Juli 2021, juga dilaporkan ke Polresta Bandarlampung, Senin 5 Juli 2021.


Awang Helmi Christianto, orang yang disebut memukul melaporkan perawat Rendi Kurniawan, karena menilai petugas Puskesmas Kedaton itu memutarbalikkan fakta. 

Warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung itu mengatakan, yang memulai pemukulan malah perawat tersebut. Pria berusia 45 tahun itu juga menyebut tidak ada pengeroyokan, namun membenarkan perkelahian.

Kepada polisi, Awang mengatakan perkelahian terjadi karena dari awal mereka sudah bersitegang soal pembelian tabung gas untuk bapaknya yang sedang kritis di rumah. Ia ke Puskesmas Kedaton atas informasi petugas ambulans di Bunderan Gajah.

Puskesmas Kedaton tutup saat ia tiba pukul 03.00 dinihari. Karena takut tidak memperoleh tabung gas, ia memencet bel, dan dibentak oleh Rendi, petugas di sana. Keduanya pun bersitegang. Pria berusia 45 tahun itu menuding perawat tersebutlah yang memulai memukul.

Awang membantah pengeroyokan. Yang terjadi, petugas puskesmas hendak mengambil batu untuk memukulnya, tetapi ditahan dua temannya. 

Warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat itu membantah mengaku adik dari Kadis Kesehatan Lampung dr. Reihana, sebagaimana disebut Rendi, petugas Puskesmas. Ia merasa hanya menyebut kepala dinas tersebut pernah mengatakan tabung gas tersedia di setiap Puskesmas.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar